Menggubah Fanatismeu Ilmu: Phi, Fee, Nafi

Olèh: Yusni Tria Yunda.

Penulis pernah belajar di Jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), di SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan di SMA (Sekolah Menengah Atas). Meskipun penulis cerdas, namun, beberapa dari mereka belajar secara langsung. Atas dasar perbandingan antara pengalaman belajar dengan menggunakan berbagai macam itu, penulis menjadi sangat membantu dan sesat, menciptakan sesuatu yang 'tida dicontohkan olèh pengalaman penulis sendiri atau bersama'.

Pergèsèran hal ini adalah pengaruh langsung dari mèntor penulis: Om Indra (Indra Purwita) secara off line. Kemudian diperkuat dari berbagai interaksi sosial dengan teman - teman on line, terutama dalam jejaring Facebook. Salahsatu contohnya adalah dari salahsatu admin Grup Salakanagara (akun Fauzi Salaka II), yang pernah memposting mengenai salahsatu simpulan, bahwa: bagi Orang Sunda sejati pantang melakukan kebohongan, yaitu dalam arti: pantang menyatakan sesuatu yang tida pernah dilakukannya.

Jadi, pada saat ini, yang penulis merasa sangat kekurangan dalam kemampuan, adalah: bagaimana cara melakukan pengungkapan Alloh, dalam bentuk ideu - ideu formal yang harus berpadu dengan pengalaman yang pernah dialami secara keseluruhan dalam konteks tersebut?.

Artinya: gagasan - gagasan lama yang dahulu sering penulis tuangkan dalam wadah buku_tulis - buku_tulis, ataupun catatan - catatan Facebook, perlu ditemukan pengalaman nyatanya, meskipun secara masdar (bukan kronologikal), namun cenderung menyerupai suatu cara kolaborasi antara madli (yang telah berlangsung pada masa lalu) dengan yang saat ini lagi dapat diduga, dirumuskan, ataupun disimpulkan olèh penulis.

Secara lafal, "fee" (imbal jasa), bukanlah "phi" (koèfisièn guna melakukan pengukuran bidang - bidang gèomètri yang mempunyai bagian bentuk - bentuk dari suatu lingkaran: lihat: Phi), juga bukan 'nafi'. NA_fi, adalah penyangkalan, pengingkaran terhadap segala sesuatu yang lain dari yang dituju. NA = Nikah Atas. Dan 'pi', juga berbèda dengan ketiganya.

Ketika pikiran lagi berprosès sangat kuat, terlalu asyik dalam memikirkan masalah, maka tanpa terasa, ada semangat yang mau berhenti berdiri. Sesifat api: terus berdiri, ga bisa jujur. Pada nafas diri, nafsi. "Enough as You" ('in_naf_ès_yu'), selafal dengan: 'nafsu'. Dalam hal ini ada fènomènaikasi "rentang" tingkat terpisah dengan pemanahan kejiwaan.

Fènomèna itu bukan termasuk kajian Fisika, namun mempunyai 'korèlasi': "core"_"real"_"I'v_see" (inti sejati dari pernyataan bahwa: aku telah menyaksikan) yang mana hal inilah yang menurut temuan keyakinan penulis merupakan tugas bagi tiap - tiap keimanan individu yang memberdayakan aqli_nya bersamaan dengan keyaqinan_nya dalam mengakui bertuhan.

Hidupnya 'a_pi' ini, mencakup hawa, udara, terutama oksigén guna bakar, berèksistènsi. Bagi laki-laki yang normal, kehadiran Hawaa tentulah menyenangkan psikisnya. Untuk mewujudkan hal ini, Anda perlu mengubah kegunaan yang memungkinkan penggunaan untuk menyumbangkan kara itu, dan juga yang olèh yang memberikan kecenderungan yang menyenangkan juga bersama èntitas wujud penyenangnya.

Karena itu, banyak Kaum Adam (laki-laki) menjadi sangat Percaya_Diri jika ada suport dari perempuan, sebagai Hawaa yang mendukungnya, mendampinginya, membantu proses pembakaran melepas ènerji kalor yang dipunyainya sebagai hasil interaksi merèka, meskipun dimengarpun hanya tèmporèr.

Ketika dimiliki, hanya sesaat, sebab kalor (satuan ènerji panas) yang akan segera dilepas, sesuai ketentuan dari arèa dingin yang imbalan panas. Lalu terjadilah pengaitan suhu dalam satuan tertentu. Dengan demikian, secara umum, bahwa suhu yang sangat panas (tidak panas), bukan sebaliknya, adalah benar.

Itulah mengapa, fisika dapat membenarkan bahwa patrilinèal adalah sangat berguna sebagai penelusuran asal - usul, yang mana dalam akadnya (NA: Nikah Atas), yang memerlukan kalorlah (laki-laki) yang melamar, guna mendapatkan beberapa kalor turunan baru (rèproduksi), jadi ta dingin. Keuntungan ("fee") dari melihat ("melihat") bahan 'k' ini, bagi penulis, menjadi penting.

Kalor yang sangat penting, secara keseluruhan, penulis menemukan kesadaran keterbukaan struktur hukum dengan kata: kalèr (dalam Bahasa Sunda), yang artinya: utara. Demikin pula, penggalan dua konsonan dari kata kalor ini, yaitu: lor (dalam Bahasa Jawa), yang artinya: utara.

Dalam Fisika, besi yang telah membahas induksi gèsèk dengan magnèt, atau memiliki mèdan magnèt setelah dialiri listrik, akan membuat logam - logam sejenisnya melekat. Dan produk-produk yang berbeda di dalam atau di bawah permukaan udara atau menusuk gabus hun, kemudian salat ujungnya akan menunjuk diri ke arah utara sebagai salahsatu dari 2 (dua) Kutub Bumi.

Dengan demikian, kalèr, atau lor, yaitu arah utara ini, sebagai kutub atau polar (P.O.: singkatan dari Purchase Order, "lar" (Bahasa Turki, artinya: majemuk, atau banyak), sehingga yang banyak itu memerlukan suatu titik kumpul atau kutub), adalah sangat penting dalam menentukan semua arah fisik lainnya di Bumi. Uniknya, kalor yang berisi di kalèr, atau di lor, atau di utara, sangat minim, dingin, jauh dari panas normalitas.

Adanya sifat yang berlawanan itu pulalah kiranya, yang membuat Kutub Selatan dari sebatang besi_berani (bermagnèt) selalu mengarah ke Kutub Utara Bumi, apabila diambangkan dengan gabus di atas permukaan air, sementara Kutub Utara dari magnèt itu selalu mengarah ke Kutub Utara Bumi. Artinya: terhadap sifat magnèt ini kita telah menjaharkan suatu sifat dari ke_makhluq_an, yaitu: berpasang - pasangan.

Menurut penulis, kesadaran "sains" seperti ini, dapat membuktikan keberanian dari yang spiritual, seperti: adanya Wali Kutub (Waliy Qutub) `alam 

Sedikit melirik Biologi, yang menemukan bahwa Kromosom Y adalah pembawa, atau Kromosom Ibu sebagai "carier" ("membawa" sebagai subjèk: + "r" = "carier"), penulis masalah perbèdaan. Sebab sebagai pembawa, tentu yang dibawanya adalah yang dari pasangannya.

Secara Biologis, yang dibawa adalah Kromosom X dari Laki - Laki yang membuahinya. Namun, secara Fisika, yang akan membawa olèh Hawaa adalah Kalor Dingin dari Laki - Laki, kontra Laki - Laki menyerap panas dari Hawaa, dan melepaskan dinginnya kepada Hawaa.

Bukan berarti bahwa, namun mereka harus melakukan pemgertian bahwa: sebagian dari pengetahuan yang memahami bahwa wanita adalah utama, tidak ada yang disebut, tetapi tidak ada yang lebih dahulu.

Berdasarkan kesadaran, penulis menemukan fakta-fakta yang ada pada saat ini dan juga orang-orang yang ingin mengenalnya, taun 2012. Galau, pleus banyak perasaan - perasaan ta nyaman mengepung keseharian penulis. Rupanya beginilah cara Alloh memberi pendidikan kepada penulis.

Fènomèna putus - sambung sikap (bukan putus sambung hukum fiqh munakahat) sebelum dan setelah perceraian yang pertama, inkonsistènsi dalam pantas, dan permainan besi yang 'rugi kutub', adalah nasib yang pernah penulis alami pada saat itu. Nafi, yaitu penyangkalan penulis, bukan kepada selain Alloh. Pada saat itu, penulis lebih menyangkal (tida pengakuan dan tida menerima) yang diberikan kepada Alloh untuk penulis, dan terjadilah inkonsistènsi sikap dalam èvolusi keyakinan terhadap Alloh. 

Namun, inilah salahsatu sifat nyata dari makhluq, yaitu hijrah, murojih, tida memiliki ketetapan selain dari apa

Lalu, mengapa mereka terus melakukan upaya - upaya melawan taqdir yang telah ditentukan itu?. Bahasan api, di atas tadi menunjukkan sifat yang ada pada diri manusia sebagai makhluq yang diciptakan olèh Alloh, lengkap dengan nafsu - nafsu di dalam dirinya, yang perlu dikontrol dan diatur guna melaksanakan perintah - perintah Alloh: untuk beribadah kepada Alloh dalam kapasitas pemahaman penulis: Alloh sebagai Robbun (pengatur, yang mempunyai dan memiliki aturan - aturan hukum) bagi para makhluq yang diciptakanNya.

Alloh sebagai Robbun, dengan demikian, harus diakui dan diyakini memiliki wewenang guna menentukan hukum yang muthlaq. Segala hukum diliputiNya, termasuk "science", tentunya. Maka, dengan adanya kewenangan tersebut, Alloh sekaligus memiliki status sebagai penguasa, yaitu Malik, yang berkuasa penuh dan berhaq memaksa guna melaksanakan setiap sanksi dan penilaian baik (punish and reward) bagi segala ciptaanNya.

___
Suntingan ke-1: 10/12/2018 ba`da Dzuhur: menautkan link: Indra Purwita, dan Phi.

Comments

Popular Posts