Memahami Kronologisasi Suatu Blogspot.

Olèh: Yusni Tria Yunda. Pembelajar di Shadow University.


Tulisan ini bukan guna mengkhianati salahsatu pilar sejarah: kronologis. Melainkan soal ponsel, seperti arti dari Suroh al_Ashr (mendengar waktu).

Mengapa tidak terlalu mempercayai kronologisasi dalam blog (entah dengan istilah "lain"?. Begini. Ini adalah salah satu pembaca yang aktif dari blogspot / hakim, kemudian untuk mengetaui krèdibilitas dari penulis / penulisnya, dengan menggunakan indikator kronologisasi dari setiap postingan yang dibuatnya, itu bisa saja kita lakukan, namun bukan sebagai satu - satu indikator (indikator tunggal) bagi èvaluasi uji kelayakan.

Seperti ini. Pada hari ini: tanggal 12 Désèmber taun 2018 Masèhi, penulis memposting beberapa artikel baru di blogspot ini. (Lihat: 1. Percobaan dan Kesalahan , 2. Kadar Halal , 3.  Blogger / Blogspot .). Namun, pembaca akan mengirimkan, yang akan disadari sebagai pembaca untuk tanggal posting artikel tertentu di blogspot ini berbèda penanggalannya dengan tanggal real_time pada saat tulisan artikel tadi cetak olèh penulis. Apakah menurut pembaca, penulis melakukan ketidasengajaan?. Ya .

Sekilah, dan sekilas, penulis mémang salah tempat dalam memilih lahan di 'bumi' blogspot ini kegunaan menulis artikel - artikel tadi. Seharusnya penulis memilih: buat postingan baru. Namun, penulislah Aplikasi Blogger yang diunduh ke Hand_Phone ini, ada beberapa judul artikel yang belum diposting. Blogger / Blogspot mengkategorikan ini sebagai 'Draf', bahkan bisa jadi pada foto foto yang pertama dalam postingan ini.

Lalu buat isi draf. Penulis ingat, bahwa judul - judul artikel - artikel dalam draf ini pernah menulis, bahkan pernah menambahkan di dalam blog ini pula, dengan memakai judul yang sama: ___.

Dan penulis ingat pula, bahwa pada saat itu (sesuai dengan penanggalan pada "draft"), jaringan magang yang diakses oleh penulis jaringan telepon, lagi-lagi kurang optimal, membuat penulis untuk menulis tulisan - tulisan yang dibuat langsung di dalam Blogger / Blogspot ini, sambil beristirahat ideu - ideu selanjutnya. Penulis mensave beberapa kali, sesuai dengan pesan peemintaan Blogger / Blogspot.

Inilah yang terjadi.

Lalu, pada saat sekarang, kompilasi menulis, menulis, menulis, mengedit, mengedit, mengedit, mengedit, membuat, dan menyimpan. Penulis mémang terbangun individu_kustom (habbit) yang ta mau menghapus apa - apa yang telah ditulis, dan memberdayakannya pada waktu lainnya.

Lalu dimanfaatkanlah artikel - artikel di dalam draf yang belum diposting dari, menulis, dan diganti dengan tulisan - tulisan baru. Rupanya, setelah tulisan - tulisan yang baru dibuat di atas lahan tulisan - tulisan lama ini diposting, penanggalan yang terèkam olèh Blogger / Blogspot adalah tetap penanggalan yang lama, yaitu penanggalan pada saat lahan itu pertamakalulis penulis. Ini adalah kesejukan, meskipun demikian - olah anakoronis, namun, kini dapat jelas dengan jelas.


Lalu, penulis di pelajari dan menemukan tempat-tempat dalam tulisan baru, namun menggunakan salahsatu lahan dari salahsatu judul draf, sambil menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya, guna mengetukakan èfèk penanggalannya akan sama sebagai_mana artikel - artikel tadi.

Apa yang penulis temukan?

Buang ini kebenaran, penggalan salahsatu ayat al_Qur`an:

'Sesungguhnya apa - apa yang Kami nasakhkan (Kami buat manusia lupa terhadapnya), akan Kami ganti dengan yang lebih baik'.

Arti makna juga, bagi penulis, bahwa ayat-ayat yang membenarkan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas Injil Barnabas adalah bagian dari Partai, sebelumnya, kan al-Qur'an adalah yang lebih lengkap dari Kitab Suci sebelumnya. baik).

Ini juga merupakan makna dari poin ke-2 dari Ranggeuyan Mutiara yang diamanatkan olèh Abah Sepuh kepada Abah Anom: 'ulah nyalahkeun kana pangajaran batur'. Sebab, tadi, kan terbukti oléh pengalaman penulis menggunakan Blogger / Blogspot dalam memberdayakan draf?.

Menyelancari pemaknaan soal dan rasa ini (kemiripan fènomèna kesejarahan Kitab Suci Injil), penulis beruntung, yang disebut membaca dan mendengar wasiat ke-3 dari Abah Sepuh kepada murid merangkap Putra_Biologis_nya: Abah Anom, dan kemudian dari Abah Anom kepada para murid sènior beliau, yaitu : 'Ulah mariksa murid batur'.

Maka, syukurlah, sesuai instruksi tèknis terbaru dari Om Indra Purwita, tentang dosa dzikir jahar dan dzikir khofiy, semua konsèp "urgen", dan hasil interaksi dengan beberapa ikhwan TQN: amalan_salah atau pengalaman sendirilah yang sebenarnya urjen guna pujian / diteliti duluan. Orang lain, semoga sebagai teman pembimbing, dalam upaya menemukan sesuatu tentang hakèkat ke_illahi_an.

Agar mendapat hikmah. Lalu dimampukan guna-guna hikmah tersebut bagi siapa saja yang menuntut.


Comments