Indikator dalam Proposal

Olèh: Yusni Tria Yunda. Pembelajar di Shadow University.

Penanda terhadap adabnya rèspon dari suatu rangsangan, diperlukan guna mengetahui apakah suatu hal dari kara yang diuji melalui aktivitas pengujian khusus telah_lagi dapat berfungsi dengan baik ataukah belum?, bagi penulis, ini adalah indikator.

Kara yang menjadi variabel dalam aktivitas pengujian, senantiasa haruslah merupakan suatu kara yang belum pernah diujikan dengan menggunakan kara penguji yang akan diujikan. Artinya: antara satu dengan yang lainnya adalah 2 variabel kara yang belum pernah saling dipadankan dalam kondisi pengujian tertentu, sehingga pola aksi-rèaksinya belum diketahui secara pasti olèh peneliti. Namun, dalam masing-masing kara (baik yang diujikan maupun yang akan digunakan mengujinya) pernah diujikan dengan variabel-variabel lain yang berbèda, pada event-event penelitian sebelumnya, baik olèh peneliti pada saat ini maupun oléh peneliti lain pada saat sebelumnya, apalagi pada saat yang bersamaan.

Terkecuali apabila para peneliti lagi tergabung dalam suatu kelompok tim peneliti pada suatu waktu tertentu.

Adapun guna mengetahui apakah 2 kara atau lebih yang akan diteliti termaksud pernah dilakukan aktivitas penelitiannya olèh pihak-pihak lain ataukah belum pernah ditempuh olèh orang lain itu, diperlukan suatu pertanyaan dalam bentuk pengajuan proposal, guna publikasi kepada pihak-pihak lain bahwa peneliti lagi akan menyelenggarakan suatu penelitian terhadap kara-kara termaksud, serta memberikan kesempatan kepada publik guna menjawab sebagai rèspon atas pertanyaan yang belum kasat mata dari adanya proposal tersebut, yaitu tersirat: apakah ada pihak-pihak lain yang diketahui telah membuat laporan secara tertulis atas penelitiannya terhadap kara-kara yang diajukan dalam proposal penelitian ini?.

Tersiratnya pertanyaan proposal, bukanlah pertanyaan penelitian yang sifatnya menunjukkan aktivitas instruksional dan menjadi tèhnis dari penyelenggaraan suatu penelitian, melainkan lebih kepada pertanyaan 'tahu sama tahu'.
Publikasi proposal secara transparan, seperti melalui mèdia sosial, adalah pertanda ataupun dalam bahasa tèknisnya adalah: 'indikator' yang baik dari adanya itikad yang baik pula dari pihak yang menyelenggarakan penelitian, yaitu bahwa: pihak peneliti menanyakan kepada publik apabila ada pihak-pihak tertentu yang mengajukan klaim atas sperangkat pakèt tèma penelitian yang diajukan olèh peneliti dalam proposalnya. Hal ini berguna dalam upaya menghindari terjadinya sengkèta di kemudian waktu atas keaslian dari suatu karya ilmiah, laporan penelitian, maupun resèp atas suatu formulasi tertentu yang dihasilkan olèh peneliti setelah publikasi atas proposal itu dilakukannya.




. .


Indikator diperlukan guna mengetahui rèsponsif kinerja antara variabel yang diujikan dengan variabel yang mengujinya menggunakan suatu instrumèn tertentu, maupun seperangkat instrumèn yang terkonèksi kepada indikator. Apabila indikator adalah berupa tanda-tanda yang telah disepakati guna merujuk suatu pemahaman dalam komunikasi lingual, maka indikator akan tampil dalam bentuk langsung maupun tiada langsung.

Tampilan indikator dapat berbentuk berbagai macam simbolismeu dari kesatuan-kesatuan lambang rasa maupun perasaan kesesuaian ataupun perasaan kebelum_sesuaian dari partisipan publik selaku pihak-pihak yang menanggapi proposal, serta komèntar tertulis sebagai suatu indikator yang bukan langsung.

Tanggapan ataupun komèntar-komèntar ulasan secara tertulis, memberikan peluang kepada peneliti guna mengetahui jenis khusus dari kara yang dimaksudkan olèh pihak pembaca, penyaksi proposal termaksud, mengenai: kara apa yang disetujuinya dalam proposal tersebut, dan kara apa yang belum.


Dengan adanya proposal yang dipublikasikan kepada publik, maka hasil akhir dari suatu laporan penelitian bisa mencapai hasil optimal, bermanfaat bagi masyarakat luas, serta terbuka bagi aspirasi para partisipan, termasuk menjadi suatu rujukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya, baik guna dalam kara disiplin keilmuan yang sama dengan variasi èbeliti yang berbeda, ataupun disiplin keilmuan lain dalam rumpun yang sama sebagai suatu komparasi dalam menyusun suatu instrumèn bagi indikator penelitian (bukan indikator poroposal, sebagaimana yang dimaksudkan dalam artikel ini).

Adapun berikut ini adalah gambar hasil skrinsut yang bernasab dari contoh laporan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam beberapa waktu yang lampau. Selama waktu berselang, sejak publikasi virtual sebagaimana yang tertera pada usia link tersebut, penulis tiada menemukan adanya komplain dari publik terhadap orijinalitas publikasi yang diwadahi olèh lembaga ilmiah yang mana alamat tempat_virtualnya menjadi rujukan penulis dalam artikel ini. Artinya: keaslian dari karya ilmiah yang dicontohkan dalam link tersebut terjaga. Tentunya hal tersebut dapat dimungkinkan terjadi sehubungan telah menjalani sejumlah rangkaian pakèt prosedur  dalam tradisi ilmiah yang berlaku dalam lembaga-lembaga terkait.



Klik Foto guna tertaut ke url, atau LINK Sumber: https://www.scilit.net/article/bf05796e292ab5d3596d4c52fe6e5d43 .


Selanjutnya:

Apakah Trial and Error suatu Mètodeu ataukah Tèhnik? (artikel lagi dalam prosès). ########
_________
Suntingan1: 02/05/2020. Menambahkan:
Mengenai ..

Suntingan_2: 06/05/2020. Menambahkan Vidio:



.Vidio.    
:



NB: Format Bingkai Vidio, diambil dari Gudang Blog .

Suntingan3: 16/05/2020. Menambahkan Display All Posts in This Blog.

..
.

Comments

Popular Posts